
Tren Thrift Fashion 2025 di Indonesia: Antara Gaya, Sustainability, dan Ekonomi Kreatif
◆ Latar Belakang Tren Thrift Fashion
Fenomena thrift fashion atau belanja pakaian bekas sudah ada sejak lama di Indonesia. Pasar Cimol Gedebage Bandung, Pasar Senen Jakarta, hingga Pasar Turi Surabaya dikenal sebagai pusat pakaian bekas dengan harga murah. Namun, di tahun 2025, tren ini naik level dan berubah menjadi gaya hidup urban yang identik dengan kreativitas, sustainability, dan identitas anak muda.
Bukan lagi sekadar berburu pakaian murah, thrift fashion 2025 jadi simbol kepedulian lingkungan. Generasi Z dan milenial menjadikannya bagian dari gerakan anti-fast fashion, sekaligus peluang bisnis di sektor ekonomi kreatif.
◆ Mengapa Thrift Fashion Booming di 2025?
Ada beberapa faktor yang mendorong thrift fashion makin populer:
-
Krisis Ekonomi Global → banyak anak muda mencari cara tampil stylish dengan budget terbatas.
-
Gerakan Sustainability → kesadaran akan dampak negatif fast fashion terhadap lingkungan.
-
Influencer & Media Sosial → konten “thrift haul” viral di TikTok, Instagram, dan YouTube.
-
Ekonomi Kreatif → banyak brand lokal mengembangkan lini fashion berbasis thrifting dan upcycling.
-
Identitas & Unik → pakaian thrift dianggap punya karakter berbeda dibanding produk massal.
◆ Gaya & Identitas dalam Thrift Fashion
Thrift fashion bukan hanya soal pakaian bekas, tetapi juga soal gaya dan identitas. Anak muda Indonesia memadukan thrift dengan kreativitas, melahirkan style unik seperti:
-
Vintage Look → kemeja retro, celana high-waist, dan jaket kulit klasik.
-
Streetwear Thrift → hoodie oversized, sneakers bekas branded, dan topi snapback.
-
Y2K Revival → tren 2000-an kembali lewat crop top, celana kargo, dan aksesori bling-bling.
-
Mix & Match Anti Mainstream → padu padan thrift dengan brand lokal atau luxury item.
Tren ini memperlihatkan bahwa thrift fashion bukan sekadar soal harga murah, tapi juga soal ekspresi diri.
◆ Thrift dan Sustainability
Isu lingkungan menjadi alasan penting mengapa thrift fashion 2025 booming. Industri fast fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Menurut data, jutaan ton pakaian terbuang setiap tahun.
Dengan thrifting, pakaian lama mendapat “kehidupan kedua”. Praktik ini membantu:
-
Mengurangi Limbah Tekstil → pakaian bekas tidak langsung berakhir di TPA.
-
Menghemat Sumber Daya → produksi baru membutuhkan air, energi, dan bahan kimia.
-
Mengedukasi Konsumen → thrift fashion mengajarkan pentingnya konsumsi sadar (conscious consumption).
Banyak komunitas di Indonesia kini mengusung gerakan “Buy Less, Choose Well, Make It Last”, dan thrift fashion menjadi salah satu praktik nyata gerakan ini.
◆ Ekonomi Kreatif dari Thrift Fashion
Thrift fashion juga menjadi bagian penting dari ekonomi kreatif. Beberapa bentuknya:
-
Bisnis Online Thrift
Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, hingga Instagram Shop penuh dengan akun thrift. -
Upcycling & Customizing
Desainer muda membeli pakaian thrift, lalu memodifikasinya menjadi produk baru bernilai tinggi. -
Event & Bazaar Thrift
Festival thrift fashion digelar di banyak kota, menggabungkan bazar, musik, dan komunitas. -
Kolaborasi Brand
Beberapa brand lokal bahkan meluncurkan koleksi berbasis thrift dan upcycle.
Fenomena ini membuktikan thrift fashion bisa menjadi sumber income sekaligus peluang ekonomi kreatif baru.
◆ Kritik & Kontroversi
Meski positif, thrift fashion juga menuai kontroversi:
-
Isu Impor Ilegal → banyak pakaian thrift masuk tanpa regulasi jelas.
-
Kesehatan & Kebersihan → pakaian bekas berisiko jika tidak dicuci dengan benar.
-
Persaingan dengan UMKM Tekstil → industri pakaian lokal mengeluh kalah bersaing dengan produk thrift murah.
-
Komersialisasi Berlebihan → thrift yang dulu identik dengan hemat, kini kadang dijual kembali dengan harga mahal.
Perdebatan ini memperlihatkan perlunya regulasi yang adil agar thrift fashion tetap bermanfaat tanpa merugikan pihak lain.
◆ Masa Depan Thrift Fashion 2025
Ke depan, thrift fashion diprediksi tidak akan hilang, justru semakin berkembang. Beberapa tren potensial:
-
Eco-Thrift Stores → toko thrift ramah lingkungan dengan kurasi ketat.
-
Digital Thrift Platform → aplikasi khusus untuk jual beli pakaian thrift.
-
Upcycling Brand Lokal → label fashion berbasis thrift dan kreativitas lokal makin populer.
-
Kolaborasi Global → desainer Indonesia bisa membawa thrift fashion ke panggung internasional.
Jika dikelola dengan baik, thrift fashion bisa menjadi ciri khas industri mode Indonesia di mata dunia.
Kesimpulan
Thrift fashion 2025 adalah lebih dari sekadar gaya murah meriah. Ia adalah kombinasi antara kreativitas, identitas anak muda, kesadaran lingkungan, dan peluang ekonomi kreatif.
◆ Penutup
Dari pasar loak hingga runway digital, thrift fashion membuktikan bahwa gaya tidak harus baru, tapi harus punya makna. Di tahun 2025, thrift menjadi simbol generasi yang peduli bumi sekaligus berani tampil beda.
Referensi: